March 27, 2018

Aksi Kolektif Hari Perempuan Internasional

Selalu menyenangkan ketika mendapat undangan untuk mengisi stan di acara-acara yang mengusung tema yang penting untuk didukung.


RnC diundang untuk mengisi stan craft di acara Aksi Kolektif dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2018 yang diselenggarakan oleh Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) Makassar. Ada bincang-bincang sekaligus deklarasi dukungan terhadap pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, dan diskusi beserta pemutaran film Posesif yang dibintangi Adipati Dolken dan Putri Marino.


Tidak banyak yang disiapkan, merangkap sebagai tim dekor acara, RnC jadi lebih fokus untuk mempersiapkan ornamen dan menghias lokasi. Jadi kurang maksimal dalam mempersiapkan stan sendiri. Tapi RnC cukup puas dengan partisipasi dan keseluruhan acara, dan juga, selalu ingat fokus utama: RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.


Acaranya menarik dan fokus pada pembahasan yang diusung dalam tema. Sebagian besar pengunjung acara adalah perempuan, dan menurut RnC ini adalah sebuah respon positif mengingat kebanyakan korban dari kekerasan seksual adalah perempuan. Keterlibatan mereka dalam acara semacam ini akan sangat membantu dalam memperluas informasi dan pengetahuan mengenai kekerasan seksual.


Sudut stan craft di acara Aksi Kolektif memang tidak banyak, namun turut meramaikan dan berbagi kesenangan melalui kegiatan kerajinan tangan rasanya cukup berarti.


Pilihan lokasi acara di Benteng Rotterdam membawa atmosfir acara dan suasana hati para pengunjung menjadi santai, karena berlangsung di luar ruangan. Susunan acara juga memungkinkan pengunjung untuk duduk-duduk santai di sudut-sudut lokasi acara, namun tetap bisa membawa fokus acara ke panggung utama. Sehingga perbincangan utama dalam acara ini tetap pada jalurnya.


Setiap titik di lokasi acara disesuaikan dengan topik-topik yang dibahas dalam tema utama. Seperti di sudut kiri panggung utama ini, berbagai macam stan tentang cara pencegahan kekerasan seksual berdiri, untuk membantu para pengunjung acara dalam memahami dan mengenal tahap-tahap penting yang dapat diusahakan untuk mencegah kekerasan seksual.

Keterlibatan RnC sendiri pada dasarnya adalah bentuk dukungan pada pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Selain itu, RnC ingin terlibat dalam perbincangan mengenai ini, walau dalam porsi yang paling kecil: sebagai pendengar. Dan tidak salah, dengan menjadi bagian dari acara ini, RnC bertemu dengan banyak komunitas-komunitas yang bergerak di bidang sosial, yang belum pernah RnC dengar sebelumnya. Selalu ada hal baru yang menarik untuk dilihat. Dan semoga energi positif kolaboratif semacam ini, bisa selalu terjaga.

Bagi yang ingin mengetahui tentang keseluruhan Aksi Kolektif ini, berita mengenai acara bisa dibaca di sini.


Peluk hangat,

Recycle and Craft

March 01, 2018

Ada Kelas Baru?

Penyakit yang sering menjangkit: membuat jeda yang cukup panjang untuk kembali nge-blog, sampai canggung sendiri ketika memulai kembali.

Kali ini, untuk memulai percikan semangat, tulisannya agak pendek, hanya sebuah pengumuman saja. Ada yang baru nih, dari RnC. Bukan hal yang signifikan, tapi tidak apa-apa kalau mau penasaran.

Jadi, selama ini RnC selalu menggunakan nama Recycle and Craft Day untuk semua kelas-kelas craft maupun daur ulang, bukan begitu? Karena ya memang, kalau mendaur ulang pastilah bentuk kerajinan tangan. Tapi, kadang, di tengah perjalanan, ada saja hal baru yang bermunculan. RnC mengalaminya juga, baru-baru ini. Setelah menghabiskan cukup waktu memikirkan arah dan tujuan perubahan ini, maka bulatlah sebuah keputusan. Dan sekarang, RnC akan memperkenalkan pada perubahan itu.

Perubahannya adalah, RnC punya nama baru untuk kelas craft yang tidak mendaur-ulang.


Artsy Crafty Day, kelas-kelas craft dimana tidak ada proses daur ulang di dalamnya. Iya, bukan perubahan signifikan memang, hanya menempatkan ini dan itu di tempat yang lebih sesuai saja. Juga untuk menegaskan bahwa ada dua hal dalam Recycle and Craft; recycle dan craft. Karena mendaur ulang adalah kerajinan tangan, mau tidak mau "craft" di nama RnC hanya terdengar seperti bagian dari "recycle" yang ada di depannya.

RnC senang mendaur ulang, tapi ada kalanya beberapa kelas craft yang diadakan memang tidak menyulap barang bekas supaya bisa digunakan kembali. Di beberapa kelas, RnC sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang baru, dan kadang, alat yang baru. Untuk itu, jika menggunakan Recycle and Craft Day untuk semua kelas craft RnC, rasanya agak janggal ketika kelasnya sama sekali tidak mendaur ulang. RnC tidak suka yang janggal, hanya suka angka ganjil supaya bisa menggenapkan. Artsy Crafty Day ini, bukan ingin mengurangi porsi kelas daur ulang apalagi mengkhianati jati diri, itu tidak terjangkau dan RnC lebih suka segala hal yang bisa digapai.

Tulisan ini sudah mulai kemana-mana, catatan untuk diri sendiri: canggung nge-blog tidak boleh jadi kebiasaan.

Sepertinya itu dulu, notifikasi dari RnC. Jadi kalau lihat hastag baru di postingan sosial media RnC, #ArtsyCraftyDay, you guys know what's going on. Everything else stays the same, at least for now. But we won't leave you behind if there's any changes to tell.



Peluk Hangat,
Recycle and Craft.